Pengertian Pengukuran dan Sifat-sifat
Pengukuran adalah aktifitas atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya terhadap besaran lain yang telah diketahui nilainya dengan besaran standart.
Di dalam pengukuran, terdapat ketepatan (akurasi), ketelitian (presisi), kepekaan(sensitivitas), ketidakpastian, angka penting, angka ragu, dan kalibrasi.
1. Ketepatan (akurasi)
Ketepatan adalah pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan menghasilkan lebih banyak harga yang sama.
2. Ketelitian (presisi)
Ketelitian adalah hasil pengukuran yang nilainya hampir sama atau erat hubungannya antara hasil pengukuran dan hasil yang sebenarnya (hasil yang dianggap benar sesuai kenyataan).
3. Kepekaan (sensitivitas)
Kepekaan merupakan ukuran kemampuan relatif suatu alat ukur terhadap alat ukur lain yang sama fungsinya.
4. Kalibrasi
Rangkaian pekerjaan untuk mencocokkan kondisi suatu peralatan dengan standar yang diakui. Dan juga suatu alat ukur perlu dikalibrasi ulang karena terjadi hal-hal seperti perubahan skala yang cukup nyata, sudah memasuki waktu penjadwalan kalibrasi, baru dilakukan perbaikan, dan lain sebagainya.
5. Angka Penting dan Angka Ragu
- Angka penting adalah angka yang diperoleh dari hasil pengukuran
- Terdiri dari angka pasti dan satu angka diragukan
- Semakin banyak angka penting, semakin teliti suatu pengukuran
- Angka yang ada komanya, angka penting dihitung dari angka bukan nol yang paling kiri
- Angka yang tidak ada komanya, dihitung dari angka bukan nol dari kiri ke kanan
- Setiap pengukuran selalu memiliki nilai ketidak pastian
- Nilai ketidak pastian sebaiknya selalu diikutkan dalam setiap pengukuran
- Pengukuran tunggal ketidakpastian diambil setengah dari skala terkecil
- Pengukuran berulang, ketidak pastian dapat dinyatakan dengan simpangan baku (standar deviasi)
Diketahui 4 kali hasil pengukuran : 6,27 cp; 5,86 cp; 6,36 cp; 5,91 cp. Hitung rata-rata dan simpangan bakunya !
7. Ketertelusuran (Traceability)
ketertelusuran merupakan sifat dari pengukuran/pengujuan, dimana hasil tersebut dapat dihubungkan ke suatu nilai acuan melalui mata rantai kalibrasi yang tidak terputus yang terdokumentasi, dimana masing-masing mata rantai berkontribusi terhadap ketidakpastian pengukuran/pengujian.
Itu saja dari info dari saya, jika jika ada salah saya minta maaf dan minta sarannya terima kasih.
Sumber : - Dr. Triana Liandriati, ST.MP.
- Saya sendiri
0 Response to "Pengertian Pengukuran dan Sifat-sifat"
Post a Comment