Pengertian, Konsep dan Struktur Atom
Illustrasi Atom, Sumber: pixabay.com |
Konsep atau definisi
dari atom adalah suatu materi yang terkecil, dimana materi tersebut sudah tidak
dapat dibagi menjadi partikel yang lebih kecil lagi. Penamaan atom berasal dari
A yang artinya tidak, dan Tomos yang artinya memotong. Oleh karena
itu, atom adalah suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi. Atom tidak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan. Partikel dasar atom terdiri dari elektron,
proton dan neutron.
Pada abad ke-5 SM, ahli
filsafat yunani yang bernama Leucippus berpendapat bahwa senyawa tersusun dari
partikel atau butiran kecil. Kemudian muridnya yaitu Democritus, mengembangkan
pendapat gurunya bahwa butiran kecil tersebut tidak dapat dibagi menjadi
partikel lebih kecil. Atom setiap unsur berbeda bentuk dan ukurannya. Namun
sayangnya, pendapat tersebut ada tanpa bukti eksperimen dan juga tidak ada
teknologi yang yang mendukung.
Berdasarkan
perkembangan teori atom, konsep tentang atom terus berkembang mulai dari konsep
atom menurut Democritus, hingga konsep teori atom menurut Bohr (1913) dan Model
Quantum Cloud Model (1930). Berikut adalah penjelasan konsep teori atom
berdasarkan beberapa tokoh.
1.
Model Atom Dalton
Atom ialah bagian
terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi-dibagi. Atom tidak dapat dimusnahkan
& diciptakan. Konsep Model Atom Dalton yaitu:
a. Atom adalah benda (zat) tersusun atas
partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dipisahkan lagi atau dibagi lagi.
b. Sifat benda (zat) sama dengan sifat
atom-atom penyusunnya.
c. Bila sifat-sifat suatu zat berbeda
dengan lainnya, menunjukkan atom-atom penyusun zat-zat tersebut berbeda pula.
d. Reaksi kimia hakekatnya adalah
penyusunan kembali atom dalam suatu zat.
e. Pada reaksi kimia jumlah atom-atom
yang terlibat dalam penyusunan zat memiliki perbandingan berupa bilangan bulat
sederhana.
Seiring dengan
perkembangan teori atom, ditemukanlah kelemahan dari konsep Model Atom Dalton,
yaitu:
a. Reaksi kimia nuklir suatu atom dapat
berubah menjadi atom lain.
b. Tidak adanya penjelasan sifat listrik
materi.
c. Tidak adanya penjelasan daya gabung
unsur-unsur. Misalnya, penyebab satu atom oksigen dapat mengikat dua atom
hidrogen untuk membentuk molekul air.
2.
Model Atom Thomson
Thomson melakukan
eksperimen dengan lampu tabung, didapatkan teori:
1. bahwa atom bukan sebagai partikel
terkecil dari suatu benda.
2. Atom berbentuk bola pejal, dimana
terdapat muatan listrik positif dan negatif tersebar merata di seluruh bagian
layaknya roti kismis.
3. Pada atom netral jumlah muatan
listrik negatif sama dengan jumlah muatan listrik positif.
4. Masa elektron jauh lebih kecil
dibandingkan dengan masa atom.
Model Atom Thomson
merupakan penyempurnaan dari Model Atom Dalton setelah ia menemukan adanya
elektron. Dalam Model Atom Thomson, terdapat elektron yang tersebar merata
bermuatan positif. Keadaan tersebut diumpamakan seperti roti kismis. Namun
sayangnya, Model Atom Thomson tidak dapat menerangkan dinamika reaksi kimia
yang terjadi antar atom.
3.
Model Atom Rutherford
Rutherford mengajukan
teori tentang atom, bahwa atom terdiri atas inti atom yang bermuatan listrik
positif, dimana masa atom hampir seluruhnya hampir berada pada inti atom.
Muatan listrik negatif (elektron) berada sangat jauh dari inti. Untuk menjaga
kestabilan jarak elektron terhadap inti, maka muatan elektron senantiasa
bergerak mengelilingi inti. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Atom merupakan susunan berongga mirip
tata surya.
3. Pada inti atom terdapat proton selama
beredar pada lintasannya, sedangkan elektron tidak mengalami perubahan energi.
4. Elektron dapat berpindah dari energi
yang rendah, ke tingkat yang lebih tinggi jika menyerap energi dan sebaliknya.
5. Elektron beredar mengelilingi inti
dalam lintasan dengan tingkat tertentu.
Kelemahan dari Model Atom Rutherford adalah beliau tidak dapat menjelaskan mengapa elektron yang beredar mengelilingi inti tidak jatuh ke inti karena ada gaya tarik-menarik antara inti dan elektron. Energi total semakin besar, elektron jatuh ke inti tetapi kenyataannya hal itu tidak pernah terjadi. Dan spektrum atom kontinu, padahal sebenarnya terputus / diskrit.
Terdapat rumus yang
memperhitungkan kestabilan jarak elektron terhadap gaya tarik inti. Hal ini
disebabkan karena muatan listrik elektron berlawanan jenis dengan muatan
listrik inti atom, sehingga elektron mengalami gaya inti atom berupa gaya
elektrostatik atau gaya coloumb besar. Berikut adalah rumus gaya inti atom yang
dialami oleh elektron:
gaya inti atom |
Kestabilan jarak elektron terhadap gaya tarik inti juga memperhitungkan gaya sentrifugal sebagai penyeimbang gaya elektron, berikut adalah rumusnya:
Fs = m v2/ r
Fs = Gaya sentrifugal (N)
m = Massa elektron (9,1 x 10-31)
v
= Kelajuan gerak elektron (m/s)
4.
Model Atom Bohr
Niels Bohr menemukan
teori baru mengenai struktur dan sifat atom pada tahun 1913. Prinsipnya pada
teori tersebut adalah perpaduan teori kuantum Planck dan teori atom dari
Rutherford yang dikemukakan pada tahun 1911. Model Atom Bohr dinyatakan dalam
postulat berikut:
1. Elektron mengelilingi inti dalam orbit
berbentuk lingkaran dibawah pengaruh gaya coloumb.
2. Elektron mengelilingi inti melalui
lintasan stasioner. Elektron memiliki lintasan tersendiri, sehingga elektron
dalam mengorbit tidak sembarangan. Elektron mengorbit melalui lintasan tertentu
dengan momentum anguler tertentu tanpa membebaskan energi dengan energi
tertentu. Momentum angular elektron selama mengelilingi inti atom harus
bilangan bulat positif h. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Pada lintasan
stasioner, elektron mengorbit tanpa memancarkan energi. Elektron mampu untuk
berpindah orbit dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam, akan dibebaskan
energi dan berlaku sebaliknya. Oleh karena itu perhitungan energi yang
dibebaskan adalah sebagai berikut:
Susunan
atom menurut Niels Bohr muncul untuk menutupi kelemahan dari model atom
Rutherford. Bohr menyatakan adanya peredaran elektron dan perpindahan elektron.
Atom memiliki beberapa lintasan atau orbit bagi tempat beredarnya elektron.
Pada saat elektron beredar, elektron tidak membebaskan energi dan tidak pula
menyerap energi hal ini yang menyebabkan elektron tetap stabil dan tidak jatuh
ke inti atom. Lintasan atau orbit elektron menunjukkan tingkat energi elektron.
Tingkat energi yang paling rendah yaitu lintasan yang dekat dengan inti, yaitu
E1 (kulit K). Selanjutnya tingkat energi kedua (E2) atau kulit M, dan
seterusnya. Urutan tingkat energinya yaitu E1<E2<E3<...dan seterusnya.
Elektron
dapat berpindah dari tingkat energi terendah ke tingkat yang lebih tinggi
dengan cara menyerap energi. Dan elekron juga dapat berpindah dari tempat
tertinggi ke tingkat energi terendah dengan cara membebaskan energi.
Illustrasi Susunan Atom |
5.
Model Atom Mekanika Kuantum
Model
atom ini merupakan penyempurnaan dari model atom Bohr. Mekanika kuantum
(mekanika gelombang) memiliki konsep dualitas gelombang partikel, prinsip
ketidakpastian dan pernyataan elektron sebagai gelombang materi.
Model
ini menggambarkan hukum gerakan yang diaplikasikan pada partikel yang sangat
kecil (elektron) yang dapat bersifat pasti, sebagai partikel atau gelombang.
Model atom ini menyetakan bahwa “Posisi elektron di dalam atom tidak bisa
ditentukan dengan pasti. Kemungkinan elektron dapat ditemukan pada orbital.
Teori
ini menyatakan bahwa elektron di dalam atom menempati beberapa tingkat energi
(kulit) mengelilingi inti dan setiap tingkat energi terdiri dari beberapa
subtingkat energi (subkulit) serta pada setiap subkulit memiliki satu atau
lebih orbital. Orbital merupakan ruang berbentuk spesifik dan dalam ruang ini
kemungkinan ditemukannya elektron. Mekanika kuantum menyatakan elektron dapat
menempati kulit tertentu dengan jumlah terbatas. Model mekanika kuantum adalah
model yang masih cocok dipakai hingga sampai saat ini.
6.
Elektron Dalam Atom
Teori
mekanika kuantum menyatakan bahwa elektron-elektron dalam orbital tersusun
dalam berbagai tingkat energi (kulit), subtingkat energi (subkulit) dan
orbital. Energi terendah terletak pada kulit yang palinf dekat dengan inti
diberi simbol hurup K, dan seterusnya semakin jauh dari inti diberi simbol L,
M, N, ...Q semakin tinggi energinya.
Subkulit-subkulit
pada kulit atom diberi simbol s, p, d, f. Subkulit s memiliki energi yang
paling rendah dibandingkan dengan subkulit p da seterusnya. Setiap subkulit
memiliki satu atau lebih orbital. Setiap orbital dalam subkulit memiliki energi
yang sama. Banyaknya orbital dalam kulit tergantung macam kulitnya. Berikut ini
adalah tabel macam kulit, subkulit dan jumlah orbital dari empat kulit pertama.
Kulit
|
Subkulit
|
Jumlah
Orbital
|
K
L
M
N
|
s
s
p
s
p
d
s
p
d
f
|
1
1
3
1
3
5
1
3
5
7
|
6.
Bilangan Kuantum
Schrodinger
menjelaskan kedudukan elektron di dalam atom dengan cara menyusun persamaan
matematik yang disebut persamaan Schrodinger. Persamaan ini ditujukan untuk
atom H (atom paling sederhana) yang dapat memberikan informasi mengenai
orbital-orbital atom mengenai besarnya, bentuknya dan kedudukan dalam ruang.
Persamaan
Schrodinger menyatakan kumpulan yang terdiri atas tiga bilangan kuantum, yaitu
bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (I) dan bilangan kuantum
magnetik (m). Ketiga bilangan kuantum tersebut saling berhubungan. Kemudian
untuk membedakan elektron dalam suatu orbital berdasarkan arah putarannya
(berlawanan) yaitu dapat dengan bilangan kuantum spin (s). Posisi dan kedudukan
elektron dalam atom ditentukan oleh keempat bilangan kuantum.
6.1
Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan
ini menunjukkan tingkat energi elektron atau menunjukkan besarnya orbitol yang
ditempati oleh elektron atau jaraknya dari inti. Bilangan kuantum utama hanya
mempunyai harga positif dan bilangan bulat bukan nol, yaitu n = 1, 2, 3, 4, ..
Angka-angka
tersebut diwakili oleh simbol huruf (K,
L, M, N....) yang telah dibahas sebelumnya.
6.2
Bilangan Kuantum Azimut (l)
Bilangan
ini menunjukkan subtingkat energi yang ditempati oleh elektron. Bilangan
kuantum azimut bergantung dengan bilangan kuantum utama (n). Harga yang bisa nol atau bilangan
bulat positif yaitu l = 0, 1, 2, 3, ... n-1 angka-angka tersebut mewakili huruf
s, p, d, .. untuk subtingkat energi.
6.3
Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan
ini menunjukkan kedudukan orbitol yang ditempati elektron. Harganya bergantung
dengan harga bilangan kuantum azimut (l).
Untuk
setiap harga (l) tertentu, nilai m adalah –(l) sampai +(l). Sehingga nilai m
adalah bilangan bulat (negatif, nol dan positif). Setiap nilai m menunjukkan
orbitalnya.
6.4
Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan
ini menunjukkan arah perputaran elektron pada sumbunya. Terdapat dua pilihan
yaitu searah jarum jam dengan nilai = ½ atau berlawanan dengan arah jarum jam
dengan nilai = +1/2.
Karena
hanya dua perputaran, maka setiap di dalam orbital terdapat dua elektron, yaitu
elektron pertama dengan s=+1/2 dan elektron kedua s= -1/2. Dalam suatu atom
tidak mungkin memiliki empat bilangan kuantum yang sama. Bila n, 1, dan m nya
sama, pasti s-nya berbeda. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah
elektron pada kulit dan subkulit.
Jumlah elektron pada kulit dan subkulit |
7.
Bentuk Orbital
Pada
setiap jenis orbital mulai dari s, p, d, dan f mempunyai bentuk geometris yang
khas :
a. Orbital s berbentuk
bola
b. Orbital b berbentuk
menyerupai balon terpilin
c. Orbital d berbentuk
lebih rumit
d. Orbital f sangat
rumit untuk digambarkan
Bentuk Orbital |
8.
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi
elektron adalah gambaran penyebaran elektron paling mungkin ke dalam
orbital-orbital kulit elektron. Terdapat tiga aturan yang patut dipahami dalam
penentuan konfigurasi elektron suatu atom aturan ini berlaku bagi semua unsur.
8.1
Aturan Aufbau
Elektron
menempati orbital untuk meminimkan energi atom tersebut. Aturan ini menunjukkan
cara pengisian elektron dengan urutan energi orbital dari yang terendah hingga
yang paling tinggi. Berikut adalah gambar yang menunjukkan elektron mengisi
orbital kulit mulai dari energi tingkat rendah.
Aturan Aufbau |
Berdasarkan
gambar diatas, dapat dituliskan konfigurasi elektron berikut adalah contohnya:
1H : 1S1
19K : 1S2
2S2 2P6 3S2 3P6 4S1
11Na : 1S2
2S2 2P6 3S1
Khusus
untuk unsur yang memiliki nilai atom besar atau tingkat energi tinggi, terdapat
perbedaan pada pengisian elektron ke dalam orbital, yaitu :
1. Orbital 4f dan 5d
Satu
orbital masuk ke orbital 5d, kemudian masuk ke 4f sampai penuh. Contohnya pada
unsur 57La
2. Orbital 5f dan 6d
Contohnya
pada unsur 92u. Kedua perbedaan tersebut terjadi disebabkan karena
tingkat energi yang tinggi mengalami timpang tindih sehingga orbital-orbital
berdekatan.
8.2
Aturan Hund
Kumpulan
orbital yang energinya sama (misalnya ketiga orbital p), elektron kedua masuk
ke dalam suatu orbital tidak akan terjadi sebelum semua orbital pada subkulit
yang bersangkutan telah terisi masing-masing dengan satu elektron.
Hal
ini menyebabkan atom cenderung mempunyai sebanyak mungkin elektron tak
berpasangan. Sifat menunjukkan bahwa semua elektron membawa muatan listrik yang
sama sehingga mereka mencari orbital kosong yang energinya sama, sebelum
berpasangan dengan elektron yang telah mengisi orbital setengah penuh. Berikut
adalah tabel yang menunjukkan atom beserta diagram orbitalnya (Sepuluh unsur
utama). Diagram orbital Sepuluh Unsur Pertama |
8.3
Prinsip Larangan Pauli
Suatu
atom tidak mungkin terdapat dua elektron dengan keempat bilangan kuantum yang
sama. Prinsip ini menyatakan suatu orbital hanya dapat diisi maksimum oleh dua
elekron.
9.
Nomor Atom dan Nomor Massa
Setiap
unsur diberi nomor yang disebut nomor atom dan nomor massa :
z
X
A
dimana:
X
= lambang unsur
A
= nomor massa
Z
= nomor atom
9.1
Nomor Atom
Nomor
atom netral (tidak dalam bentuk ionnya) menunjukkan jumlah proton dan elektron
sekaligus yang mengelilingi inti atom. Contohnya 6 C berarti memiliki 6 proton
dan 6 elektron. Nomor atom adalah sifat yang menunjukkan perilaku kimianya,
sehingga jenis atom dicirikan oleh nomor atomnya.
9.2
Nomor Massa
Menyatakan
jumlah proton dan neutron di dalam inti atom.
Contohnya : 11Na23,
Artinya atom Na
memiliki 11 p dan 11 e dan jumlah neutronnya = no massa – proton = 23 – 11 = 12
n
Pada
atom yang berubah menjadi ion, yang berubah adalah jumlah elektronnya. Jumlah
proton dan neutronnya tetap. Contohnya pada ion Na+ dan ion CI-
a. ion Na+ :
11 p, 12 n dan 10 e
b. ion CI- : 17 p, 18 n dan 18 e
10.
Isotop
J.J.
Thomson menyatakan terdapat atom-atom dari unsur sama, namun ternyata massanya
berbeda. Hal tersebut disebut isotop. Isotop adalah atom-atom suatu unsur yang
karena perbedaan jumlah neutron dalam intinya mengakibatkan perbedaan massa.
Sederhananya isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama tetapi nomor
massa berbeda. Contonya isotop Neon (Ne) :
10Ne20 : terdiri dari 10
p, 10 e dan 10 n
10Ne21 : terdiri dari 10 p, 10 e dan 11 n
10Ne22
: terdiri dari 10 p, 10 e dan 12 n
0 Response to "Pengertian, Konsep dan Struktur Atom"
Post a Comment