Kualitas Mutu dan Pengolahan Hulu Biji Kakao Sesuai SNI
Buah kakao |
Tahukah kawan, makanan coklat yang enak awalnya merupakan buah kakao yang rasanya pahit. Pada buah kakao inilah dilakukan berbagai proses mulai dari hulu yang terdapat proses fermentasi untuk menimbulkan rasa dan warna khas coklat pada biji kakao, hingga pengolahan hilir proses membuat coklat.
Pada pengolohan hulu
kakao mengubah buah kakao menjadi biji kakao. Terdapat beberapa kriteria yang
perlu dipenuhi oleh biji kakao supaya terdapat mutu pada biji kakao tersebut.
Biji kakao dapat
digolongkan menurut jenis tanaman, jenis mutu dan ukuran berat bijinya.
Berdasarkan jenis tanaman, terdapat dua jenis kakao yaitu kakao jenis mulia (Fine cocoa/F) dan jenis lindak (Bulk cocoa/B). Biji kakao mulia berasal
dari tanaman kakao jenis criollo, trinitario dan hasil persilangan, sedangkan
biji kakao lindak berasal dari tanaman kakao jenis forastero.
Mutu biji kakao
berdasarkan SNI 2323-2008, terdapat tiga jenis mutu kakao yaitu mutu I, mutu II
dan mutu III. Selain itu, terdapat persyaratan mutu pada biji kakao yang
terdiri dari persyaratan umum dan persyaratan khusus. Berikut adalah
persyaratan mutu biji kakao:
Tabel 1. Persyaratan
umum mutu biji kakao
No. Jenis uji
Satuan
Persyaratan
1. Serangga hidup -
Tidak ada
2. Kadar air % fraksi
massa Maksimal
7,5
3. Biji berbau asap dan aneh - Tidak ada
4. Kadar benda asing -
Tidak ada
Pada persyaratan khusus mutu biji kakao, terbagi
dalam dua jenis biji kakao yaitu kakao mulia dan kakao lindak. Selain itu, juga
terbagi dalam kelas mutu I,II dan III pada kakao mulia dan kakao lindak.
Tabel 2. Persyaratan khusus mutu biji kakao
Kakao Kakao
Biji Biji slaty Biji Kotoran Biji
Mulia Lindak
berjamur maksimum berserangga maksimum berkecambah
Maksimum (%biji/biji) maksimum
(%biji/biji) maksimum
(%biji/biji)
(%biji/biji)
I F I B 2 3 1 1,5 2
I
I F I I B 4 8 2 2 3
I
I I F I I I B 4 20 2 3 3
Pada ukuran berat
bijinya terdapat 5 golongan ukuran yang diukur dalam jumlah biji per 100 gram
yaitu:
AA = maksimum 85 biji
per 100 gram
A = 86-100 biji per 100 gram
B = 101-110
biji per 100 gram
C = 111-120 biji per 100 gram
S = >120 biji per 100 gram
Teknologi proses
pengolahan biji kakao harus dilakukan dengan tepat dan benar, agar nantinya
menghasilkan mutu biji kakao yang berkualitas. Sementara itu, pengolahan biji
kakao harus dilakukan dengan ketentuan yang ada. Berikut adalah diagram
teknologi pengolahan biji kakao sesuai dengan persyaratan SNI Biji kakao
01-2323-2008 melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :
Pengolahan hulu biji kakao |
Biji kakao yang bermutu tentu saja harus terhindar
dari kontaminasi serangga hidup, benda asing, kotoran dan lain sebagainya.
Selain itu, kondisi biji kakao tidak boleh rusak, contoh biji kakao yang rusak
adalah biji kakao yang berserangga, terdapat serangga di dalam biji kakao. Kemudian
pengolahan biji kakao harus benar dan tepat, agar dapat mengurangi jumlah biji
kakao yang tidak sempurna dalam pengolahannya. contoh biji kakao yang tidak
sempurna pengolahannya adalah biji kakao slaty
(biji kakao yang tidak terfementasi).
Itulah kualitas mutu yang harus ada pada pengolahan biji kakao, semoga dapat menambah manfaat dan wawasan kawan.
Referensi :
BSN. 2008. SNI Biji
Kakao 01-2323-2008. Jakarta
Hatmi, Retno. U, dan
Sinung Rustijarno. 2012. Teknologi
Pengolahan Biji Kakao Menuju SNI BIJI KAKAO 01-2323-2008. Yogyakarta: BPTP
Yogyakarta
0 Response to "Kualitas Mutu dan Pengolahan Hulu Biji Kakao Sesuai SNI"
Post a Comment