Deskripsi Tembakau, Rokok dan Macam-Macam Rokok

Rokok, sumber: pixabay.com

1. Deskripsi Tembakau

Tembakau (N. tabacum L) merupakan konomi tinggi dan berperan dalam membangun perekonomian nasional. Berdasarkan klasifikasi penggunaan pasarnya, tembakau terbagi dalam tiga kelompok yaitu tembakau yang dikonsumsi lokal, bakan baku industri rokok dalam negeri dan ekspor. Tembakau merupakan produk perkebunan yang umumnya daun tembakau dimanfaatkan untuk rokok.

Spesies yang terkenal adalah Nicotiana tabacum dan Nicotiana rustica. Bagian-bagian tanaman tembakau terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan buah. Kandungan nikotin pada tembakau merupakan golongan alkaloid termasuk dalam famili solaneceae. Kadar nikotin berkisar antara 0.6-3% dari berat kering tembakau. Nikotin berasal dari biosintesis unsur N pda akar yang terakumulasi pada daun.

Nikotin tersebut yang menyebabkan kandungan neurotoxin tinggi sehingga berfungsi sebagai kimia antiherbivora dan dapat digunakan sebagai pestisida. Tembakau yang bermutu tinggi adalah tembakau yang beraroma harum, isap tidak berat, menyegarkan, dan tidak memiliki rasa pahit. Zat-zat yang berpengaruh terhadap mutu tembakau adalah persenyawaan nitrogen (nikotin, protein), senyawa karbohidrat (pati, pektin, selulosa, gula), resin dan minyak atsiri, asam organik dan zat warna (klorofil, santofil, karotin) (Tirtosastro dan Murdiyati, 2017).

Terdapat 9 jenis tembakau yang dapat digunakan untuk pembuatan rokok. pengolahan hasil tembakau dibagi dalam dua macam, yaitu lembaran daun (krosok) dan rajangan. Tembakau yang diolah dalam bentuk krosok antara lain tembakau virginia FC, tembakau bahan cerutu (Deli, Vorstenlanden, dan Besuki Na-Oogst), tembakau Jawa Timur, VoorOogst, tembakau burley dan tembakau kasturi kerosok (Besuki Voor-Oogost). Tembakau rajangan contohnya adalah rajangan payakumbuh, madura, virginia dan lain-lain.

Pengolahan tembakau rajangan antara lain meliputi sortasi hasil panen, pemeraman, pembuangan tulang daun, penggulungan, perajangan dan penjemuran. Pengolahannya tembakau rajangan bervariasi sesuai dengan tipenya masing-masing (Hartono, 2013).

2. Macam - Macam Produk Rokok

Pada praktikum hilir tembakau, produki hilir yang dipraktikan antara lain yaitu:

2.1 Cerutu

Cerutu merupakan gulungan utuh daun tembakau yang dikeringkan dan difermentasi serta pembungkusnya dari daun tembakau. Cerutu mengandung sedikit atau bahkan tidak ada tambahan bahan kimia seperti layaknya rokok. Bentuk cerutu hampir mirip dengan rokok, mengonsumsinya dengan cara ujungnya dibakar dan asapnya dihisap mulut melalui ujung cerutu (Segara dan Pudjo, 2014).

2.2.Sigaret Kretek Tangan

Istilah dari sigaret mengacu pada rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas. Sigaret kretek tangan merupakan sigaret yang proses pembuatannya dilakukan secara manual oleh tangan manusia tanpa menggunakan mesin, umumnya pabrik atau perusahaan sigaret kretek tangan memperkerjakan pekerja wanita lebih banyak.

Sigaret kretek tangan dilakukan secara manual dengan bantuan alat sederhana yang bernama GTP (Gilingan Tanpa Mesin), tidak terdapat filter, pengisinya hanya terdiri dari tembakau dan cengkeh dan berbentuk konus. Umumnya kecacatan pada produk sigaret kretek tangan adalah berat rokok tidak seragam, bagian ekor yang kotor, isi lebih padat sehingga sulit untuk dihisap, potongan kepala rokok tidak rapi, kertas sigaret berlubang dan kecacatan lainnya disebabkan karena pengolahan secara manual (Tia, dkk. 2016).

2.3 Sigaret Kretek Mesin

Sigaret kretek mesin berbeda dengan sigaret kretek tangan. Sigaret kretek mesin (SKM) adalah rokok yang pada proses pembuatannya memanfaatkan mesin berteknologi tinggi. proses pembuatannya dimulai dari bahan-bahan material pembuat rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok yang kemudian diproses hingga keluar rokok batangan yang dibungkus kertas. Mesin pembuat rokok juga terhubung dengan mesin pembungkus rokok, sehingga hasilnya batang-batang rokok terbungkus kotak dengan rapi dan batang rokok tersebut memiliki lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok yang sama besar (Tempo, 2015).

2.4 Sigaret Filter

Rokok tembakau umumnya dibuat dengan dua daun utama, yakni daun virginia yang mengandung 2,5-3% nikotin, dan tembakau burley yang kandungan nikotin lebih tinggi yaitu 3,5-4%. Beberapa produk rokok juga ada yang menggunakan 10% tembakau oriental yang bersifat aromatik tetapi kandungan nikotin relatif rendah (kurang dari 2%). penggunaan filter pada rokok didasarkan pada respon terhadap adanya tuntutan agar asap rokok aliran utama yang dihasilkan lebih rendah dibanding rokok yang tanpa filter (Shin, 2009).

Bahan yang digunakan sebagai filter adalah selulosa asetat dan filter yang mengandung karbon. Filter yang mengandung selulosa asetat dapat mengurangi jumlah tar dan nikotin dalam asap aliran utama yang dihisap perokok hingga 40-50%. Selain itu filter yang mengandung karbon dapat mengurangi senyawa aldehid dengan berat molekul rendah pada asap rokok aliran utama secara signifikan, dimana komponen rokok dapat mengurangi aktivitas enzim amilase adalah senyawa aldehid. Asap rokok dibagi menjadi dua, yaitu asap sampingan yang dihasilkan dari ujung rokok yang dibakar, asap utama yang diisap perokok melalui filter (Weiner, 2008).

2.5. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor

Sigaret kretek mesin Full flavor adalah rokok kretek mesin dengan jumlah yang lebih banyak kadar tar dan nikotin dibandingkan dengan sigaret kretek mesin light mild. Saus yang diberikan pada SKM full flavor lebih banyak daripada Light Mild dan rasanya lebih besar dan terasa nikotin. SKM full full flavor terdiri dari daun tembakau rajangan kering, cengkeh daun saus tertentu berdasarkan kriteria perusahaan rokok tersebut. Contohnya produk SKM Full Flavor adalah Gudang Garam dan Djarum Super (Literasi Publik, 2018).

2.6. Sigaret Kretek Mesin Light Mild

igaret kretek mesin light mild atau yang biasa dikenal Low Tar dan Low Nicotine (LTLN). Istilah light mild digunakan untuk sigaret kretek mesin yang kadar nikotin dan tar rendah. Umumnya SKM Light Mild  memiliki kadar tar belasan mg, sedang nikotin 1 mg dan 2 mg. Contoh produk SKM light Mild adalah A Mild, Class Mild, U Mild dan lain sebagainya. (Literasi Publik, 2018).


DAFTAR PUSTAKA


HARTONO, J. (2013). Variasi dan Perbaikan Cara Pengolahan Berbagai Tipe Tembakau Rajangan di Berbagai Wilayah Penghasil Tembakau. Perspektif. 12 (1): 37, 46.

Kusuma, D. A., Yuwono, S. S., & Wulan, S. N. (2012). Studi kadar nikotin dan tar sembilan merk rokok kretek filter yang beredar di wilayah kabupaten nganjuk. Jurnal Teknologi Pertanian, 5(3).

Literasi Publik. 2018. pengertian Istilah Rokok dan Sigaret. https://www.gudanggaramtbk.com/brand/#gudang-garam-family/. [3 Februari 2019].

Rachmat, M., & Nuryanti, S. (2016, August). Dinamika agribisnis tembakau dunia dan implikasinya bagi Indonesia. In Forum Penelitian Agro Ekonomi (Vol. 27, No. 2, pp. 73-91).

Rodgman, A., & Perfetti, T. A. (2006). The composition of cigarette smoke: a catalogue of the polycyclic aromatic hydrocarbons. Beiträge zur Tabakforschung International/Contributions to Tobacco Research, 22(1), 13-69.

Segara Sakti, B., & Pudjo Musmedi, D. (2014). Analisis Pengendalian Kualitas Cerutu Dengan Menggunakan Statistical Process Control (SPC) pada PT Mangli Djaya Raya.

Shin, H. J., Sohn, H. O., Han, J. H., Park, C. H., Lee, H. S., Lee, D. W., ... & Hyun, H. C. (2009). Effect of cigarette filters on the chemical composition and in vitro biological activity of cigarette mainstream smoke. Food and Chemical Toxicology, 47(1), 192-197.

Susanto, A. 2001. Pengendalian Kualitas fisik Rokok Di Perusahaan Rokok Djagung Padi – Malang Berdasarkan Standar Militer 1057. Skripsi. TIP-FTP. Unibraw. Malang.

Tempo. 2015. Research: 51.1 percent of Indonesians are active smokers. https://en.tempo.co/read/640531/research-511-percent-of-indonesians-are-active-smokers. [3 April 2019).

Tia, dkk. 2016. Peningkatan Kualitas Rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan Metode Six sigma. Jurnal. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Universitas Brawijaya.

Tirtosastro, S., & Murdiyati, A. S. (2017). Kandungan kimia tembakau dan rokok. Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri, 2(1), 33-44.

Weiner, D., Levy, Y., Khankin, E. V., & Reznick, A. Z. (2008). Inhibition of salivary amylase activity by cigarette smoke aldehydes. J Physiol Pharmacol, 59(Suppl 6), 727-37.



1 Response to "Deskripsi Tembakau, Rokok dan Macam-Macam Rokok"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel