Kimia Organik : Pengantar (Episode 1)
Halo teman-teman, pada episode pertama ini kita akan berkenalan dengan salah satu cabang ilmu kimia yang bernama kimia organik. Hmmm, apa sih kimia organik itu ? manfaatnya dalam dunia nyata itu apa ? terus kalau ada kimia organik, berarti juga ada kimia anorganik dong ?
Ok, secara sederhana kimia organik merupakan studi ilmu kimia yang mempelajari tentang struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik tersusun atas karbon dan hidrogen sebagai unsur utama, serta juga dapat tersusun atas unsur organik lain yaitu nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan belerang. Pada senyawa organik, unsur utamanya adalah karbon, sehingga banyak juga menyebutnya sebagai senyawa karbon atau kimia karbon.
Kimia organik memang berasal dari organisme makhluk hidup, namun senyawa yang tersusun dari unsur organik tidak selalu bisa termasuk dalam kimia organik. Contohnya adalah HCI, dimana unsur CI tidak termasuk organik, oleh karena itu HCI merupakan senyawa anorganik. Namun meskipun HCI tidak termasuk senyawa organik, peran HCI sangat penting dalam sistem pencernaan.
Peran dari senyawa organik sangatlah vital bagi makhluk hidup, serta yang patut diketahui senyawa organik tidak dapat disintesis di laboratorium layaknya senyawa anorganik. Mengenai perbedaan antara senyawa organik dengan anorganik, Berikut ialah perbedaan antara senyawa organik dengan senyawa anorganik.
Kimia organik memang berasal dari organisme makhluk hidup, namun senyawa yang tersusun dari unsur organik tidak selalu bisa termasuk dalam kimia organik. Contohnya adalah HCI, dimana unsur CI tidak termasuk organik, oleh karena itu HCI merupakan senyawa anorganik. Namun meskipun HCI tidak termasuk senyawa organik, peran HCI sangat penting dalam sistem pencernaan.
Peran dari senyawa organik sangatlah vital bagi makhluk hidup, serta yang patut diketahui senyawa organik tidak dapat disintesis di laboratorium layaknya senyawa anorganik. Mengenai perbedaan antara senyawa organik dengan anorganik, Berikut ialah perbedaan antara senyawa organik dengan senyawa anorganik.
Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik |
Namun ternyata seiring dengan perkembangan sains, teori mengenai bahwa senyawa organik tidak dapat disintesis terbantahkan sejak Michel Chevrul menemukan bahwa sabun (suatu senyawa anorganik) dapat dibuat dari hasil reaksi antara lemak hewani (senyawa organik) dengan basa pada tahun 1816. Kemudian sabun yang merupakan senyawa anorganik dapat diubah menjadi senyawa organik yaitu asam lemak. Keuntungan dari sintesa senyawa anorganik memunculkan banyak manfaat, diantaranya yaitu :
Seperti yang sudah dijelaskan, karbon merupakan unsur utama dari senyawa organik. Karbon merupakan unsur yang unik karena dapat berikatan secara kovalen dengan atom karbon lain serta unsur lain melalui berbagai macam cara. Senyawa karbon sangat bervariasi, mulai dari yang sederhana (CH4) hingga asam nukleat pengembang kode genetik.
Walaupun senyawa organik hanya tersusun dari beberapa unsur yaitu karbon (C), hidrogen (H), Oksigen (O), serta unsur lainnya seperti halogen (Cl, Br, l), Nitrogen (N), S dan P. Tetapi keberadaan senyawa organik sangat berlimpah di muka bumi. Prinsip kimianya telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang, mulai dari kedokteran, farmasi, pertanian, mikrobiologi, serta ilmu lainnya.
Patut diketahui bahwa yang membedakan antara senyawa organik dengan anorganik, ialah bahwa senyawa organik merupakan senyawa hidrokarbon dan turunannya. Senyawa hidrokarbon tersusun atas hidrogen dan karbon. Setiap senyawa organik merupakan deret homolog yang tersusun atas kelompok dengan gugus dan struktur yang teratur. Contoh dari deret homolog ialah CH4, CH3CH3 atau CH3OH, CH3CH2OH, CH3CH2OH dan seterusnya.
Sifat dari senyawa organik yaitu sebagian besar tidak dapat larut dalam air, tetapi lebih mudah larut dalam pelarut-pelarut non-polar seperti eter, benzen, kloroform. Namun terdapat beberapa senyawa organik yang radikal polar (-OH, -SO3H dan -COOH) dapat larut dalam air.
Senyawa organik umumnya mudah terbakar, titik didih dan titik lebur rendah (jarang titik lebur sampai 300 C), dalam bentuk cair atau larutan tidak dapat menghantarkan listrik, reaksinya bersifat molekuler (berjalan lambat) dan dipengaruhi oleh berbagai keadaan (suhu, katalisator, pelarut).
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kimia organik sangat penting dalam perkembangan sains dan teknologi. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman dan penelitian lebih lanjut mengenai kimia organik.
referensi :
- Sintesa produk alam dalam jumlah besar dan murah, misalnya vitamin, asam amino, antibiotika, dll
- Terciptanya zat baru yang bermanfaat seperti deterjen, sabun, aspirin, dll
Sintesis senyawa organik (Asam lemak) dari sabun (anorganik) |
Walaupun senyawa organik hanya tersusun dari beberapa unsur yaitu karbon (C), hidrogen (H), Oksigen (O), serta unsur lainnya seperti halogen (Cl, Br, l), Nitrogen (N), S dan P. Tetapi keberadaan senyawa organik sangat berlimpah di muka bumi. Prinsip kimianya telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang, mulai dari kedokteran, farmasi, pertanian, mikrobiologi, serta ilmu lainnya.
Patut diketahui bahwa yang membedakan antara senyawa organik dengan anorganik, ialah bahwa senyawa organik merupakan senyawa hidrokarbon dan turunannya. Senyawa hidrokarbon tersusun atas hidrogen dan karbon. Setiap senyawa organik merupakan deret homolog yang tersusun atas kelompok dengan gugus dan struktur yang teratur. Contoh dari deret homolog ialah CH4, CH3CH3 atau CH3OH, CH3CH2OH, CH3CH2OH dan seterusnya.
Contoh beberapa senyawa oganik |
Sifat dari senyawa organik yaitu sebagian besar tidak dapat larut dalam air, tetapi lebih mudah larut dalam pelarut-pelarut non-polar seperti eter, benzen, kloroform. Namun terdapat beberapa senyawa organik yang radikal polar (-OH, -SO3H dan -COOH) dapat larut dalam air.
Senyawa organik umumnya mudah terbakar, titik didih dan titik lebur rendah (jarang titik lebur sampai 300 C), dalam bentuk cair atau larutan tidak dapat menghantarkan listrik, reaksinya bersifat molekuler (berjalan lambat) dan dipengaruhi oleh berbagai keadaan (suhu, katalisator, pelarut).
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kimia organik sangat penting dalam perkembangan sains dan teknologi. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman dan penelitian lebih lanjut mengenai kimia organik.
referensi :
Chang, Raymond. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.
Subandi. 2010. Kimia Organik. Cirebon : Deepublish.
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Wardiyah. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi Kimia Organik. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Wardiyah. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi Kimia Organik. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
0 Response to "Kimia Organik : Pengantar (Episode 1)"
Post a Comment