Reaksi Transesterifikasi
Reaksi Transesterifikasi |
a.
Definisi
Transesterifikasi merupakan
istilah umum yang digunakan untuk menjabarkan reaksi organik yang penting
dimana ester ditransformasi menjadi bahan lain melalui interchange dari alkoksi. Menurut Freedman, et al., (1986) dan Wright, et
al., (1994), menyatakan bahwa
dalam transesterifikasi minyak nabati, trigliserida bereaksi dengan alkohol
dengan adanya katalis berupa asam kuat ataupun basa kuat sehingga menghasilkan
campuran fatty acid alkyl ester dan
gliserol.
b.
Prinsip Kerja
Prinsip
dari proses transesterifikasi dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Pemecahan
molekul trigliserida
2. Menetralisis
asam lemak bebas
3. Membentuk
alkil ester
Asam lemak bebas adalah asam
lemak yang terpisahkan dari trigliserida, digliserida, monogliserida, dan
gliserin bebas. Hal ini dapat disebabkan oleh pemanasan dan oleh adanya air
sehingga terjadi proses hidrolisis. Oksidasi juga dapat meningkatkan kadar asam
lemak bebeas dalam minyak nabati. Dalam proses konversi trigliserida menjadi alkil ester melalui
proses transesterifikasi dengan katalis basa, asam lemak bebas harus dipisahkan
atau dikonversi menjadi alkiil ester terlebih dahulu karena asam lemak akan
mengkonsumsi katalis.
c.
Mekanisme Reaksi
Reaksi transesterifikasi katalis basa dari minyak nabati |
Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya transesterifikasi, faktor tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Suhu
Semakin
cepat reaksi transesterifikasi apabila suhu dinaikkan mendekati titik
didih alkohol yang digunakan. Selain itu semakin
tinggi suhu makan rendemen metil ester yang dihasilkan semakin tinggi pula
untuk waktu yang lebih singkat.
2. Kecepatan
Pengadukan
Semakin
tinggi kecepatan pengadukan akan menaikkan pergerakan molekul
dan menyebabkan terjadinya tumbukan. Pada awal
terjadinya reaksi, pengadukan akan menyebabkan terjadinya difusi antara minyak
atau lemak sampai terbentuk metil ester.
3. Jenis
dan Konsentrasi Katalis
Pemakaian alkohol berlebih akan
mendorong reaksi ke arah pembentukan etil ester dan semakin besar kemungkinan
terjadinya tumbukan antara molekul-molekul metanol dan minyak yang bereaksi
(Hui, 1996).
4.
Perbandingan Etanol dan Asam Lemak
Semakin besar
metanol yang digunakan akan memperoleh rendemen metil ester yang semakin besar pada suhu yang sama. Hal ini
dikarenakan penggunaan metanol berlebih akan memperbesar terjadinya tumbukan
antara metanol dengan trigliserida sehingga laju reaksi transesterifikasi
semakin cepat (Dyah, 2011).
Baca Juga : Reaksi Alkoholisis
Baca Juga : Reaksi Alkoholisis
0 Response to "Reaksi Transesterifikasi"
Post a Comment