Susu Formula untuk Bayi Atau Air Susu Ibu
Mengenai perbandingan antara susu formula dengan air susu ibu terletak pada perbedaan kandungan gizinya. Secara umum kandungan gizi susu formula jauh lebih komplit dibandingkan dengan air susu ibu. Kandungan susu formula lebih kaya akan kandungan lemak, protein dan karbohidrat. Sedangkan susu air ibu kandungan lemak, protein dan karbohidratnya jauh lebih rendah.
Susu Formula, Sumber: pixabay.com |
Hal inilah yang menyebabkan mengapa bayi menjadi lebih gemuk jika dibei susu formula, karena kandungan karbohidrat, lemak dan proteinnya yang tinggi. Tetapi terdapat satu masalah lagi, sadarkah kita meskipun si bayi gemuk namun ternyata ketahanan imun bayi yang diberi susu formula lebih lemah, sehigga sering sakit/terkena penyakit ?
Dan justru bayi yang rutin diberi air susu ibu, sistem imunnya lebih kebal, dan jauh lebih sehat meskipun badannya tidak segemuk bayi yang diberi susu formula.
Bayi menjadi lebih sehat jika diberi air susu ibu, disebabkan karena air susu kaya kandungan prebiotik yang disebut Galakto-oligosakarida. Sederhananya, galakto-oligosakarida adalah oligosakarida (karbohidrat) yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, namun dapat menjadi substrat untuk perkembangbiakan bakteri baik (probiotik) di bagian usus pencernaan.
Perbandingan aktivitas bakteri di susu formula dan susu air ibu |
Diagram di atas adalah perbandingan antara bayi yang diberikan susu air ibu (sebelah kiri), dengan bayi yang diberikan susu formula (sebelah kanan). Dari diagram tersebut dijelaskan terdapat tiga bakeri (meskipun sebenarnya terdapat bakteri lainnya), yaitu Bifidobacteria (bakteri baik), Eschericia coli (bakteri jahat) dan Bacteriodes (bakteri jahat juga). Pemberian susu air ibu menunjukkan bakteri Bifidobacteria jumlahnya meningkat tinggi. Sedangkan bakteri E. Coli serta Bacteriodes jumlahnya rendah tertekan. Kemudian pemberian susu formula menunjukkan bakteri Bifidobacteria meningkat tinggi, namun kemudian menurun tajam seiring dengan meningkatnya bakteri E. Coli dan Bacteriodes.
Mengapa bisa demikian ? karena secara alami susu air ibu kaya akan kandungan Galacto-Oligosakarida yang menjadi substrat untuk perkembangbiakan bakteri baik (probiotik), sehingga tingginya kandungan probiotik menyebabkan bakteri jahat menurun.
Sebentar-sebentar, mungkin ada yang bertanya bagaimana dasarnya suatu bakteri dikatakan baik (probiotik) dan jahat (patogen) ?
Dan mengapa bisa jika probiotik meningkat, maka bakteri jahat jumlahnya menurun ?
Hmm, ok, ok, jadi bakteri baik bisa dikatakan probiotik karena sifat fungsional dapat meningkatkan fungsi fisiologis manusia. Pada kasus ini bakteri probiotik menjadikan galacto-oligosakarida (prebiotik) sebagai substrat untuk perkembangbiakan serta proses fermentasi bakteri probiotik. Adanya fermentasi tersebut menyebabkan munculnya asam lemak rantai pendek (linoleat, palmitat, oleat, dkk). Asam lemak rantai pendek ini menyebabkan kadar gula darah terkendali, menekan kolestrol, dan menurunkan pH di kolon yang menyebabkan jumlah bakteri patogen menurun. Selain itu, senyawa dinding sel bakteri probiotik (peptidoglikan) dapat menyerap senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan tumor.
Beberapa contoh bakteri patogen (jahat) yaitu :
E. Coli penyebab diare hingga infeksi usus.
Bacteriodes penyebab infeksi.
Hylicobacter pylori penyebab diare.
Jadi secara garis besar Air Susu Ibu tidak dapat menyebabkan gemuk si bayi seperti susu formula. Tetapi, secara umum susu air ibu lebih kaya kandungan prebiotik yang bermanfaat untuk perkembangbiakan bakteri probiotik, sehingga meningkatkan sistem imun bayi.
Sebenarnya ada satu masalah lagi yang ada pada susu formula, yaitu susu formula secara umum kaya akan kandungan gula laktosa. Sedangkan gula laktosa tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan, alhasilpun dapat menyebabkan diare pada si bayi.
Ini yang disebut intoleransi laktosa, yaitu bayi tidak dapat mencerna laktosa sehingga menyebabkan diare. Kebanyakan ibu-ibu muda mengatakan susu formula tersebut tidak cocok untuk si bayi, padahal sebenarnya bukan tidak cocok, melainkan karena susu formula tersebut kandungan gula laktosanya tinggi.
Jadi kalau ingin beli susu formula yang berkualitas, lihat bagian kandungan gizinya, pastikan dua hal yaitu rendah atau bahkan tidak ada laktosa, tidak ada lemak trans yang bersifat karsinogenik penyebab kanker dan mengandung prebiotik / serat pangan.
by the way, mungkin ada yang bertanya lagi, apakah asupan gizi si bayi terpenuhi jika mengkonsumsi air susu ibu rendah karbohidrat, lemak, dan protein ?
Jawabannya iya terpenuhi, jangan samakan si bayi dengan orang dewasa yang aktivitasnya jauh lebih besar. Lagipula bayi kerjaanya paling cuma nangis, tidak pernah setres, tidak pernah galau patah hati, jadi asupan gizi dan energi kalori yang dibutuhkan si bayi pastinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak ataupun orang dewasa.
Jadi kesimpulannya :
- Susu formula dapat membuat bayi menjadi lebih gemuk. Tapi belum tentu si bayi memiliki sistem imun yang kuat.
- Air susu ibu (ASI) memberikan asupan gizi dan energi kalori sebatas hanya cukup untuk bayi, sehingga bayi tidak gemuk. Tetapi ASI memiliki prebiotik yang dapat meningkatkan jumlah bakteri baik (probiotik) sehingga imun bayi meningkat.
- Pastikan jika membeli susu formula, pilih yang kandungan gula laktosanya rendah atau bahkan tidak ada karena sistem pencernaan bayi tidak bisa mencerna laktosa. Pastikan juga terdapat kandungan galacto-oligosakarida (prebiotik) / serat pangan serta tidak ada kandungan lemak trans yang bersifat karsinogenik (penyebab tumor).
Baca Juga : Serat Pangan (Dietary Fiber) Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
0 Response to "Susu Formula untuk Bayi Atau Air Susu Ibu"
Post a Comment