Minuman Anggur Merah : Adakah Manfaatnya Untuk Kesehatan ?

Selama ini kita memahami bahwa minuman anggur merah/red wine adalah minuman yang berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Namun apakah benar, bahwa tidak ada manfaat dari minuman anggur merah terhadap kesehatan tubuh ?

Sebelumnya kita harus memahami dulu, bahwa istilah makanan yang menyehatkan bagi tubuh itu bahasanya terlalu umum. Menyehatkan dalam hal apa ? sebagai antioksidan kah ? atau untuk mengobati malnutrisi (kekurangan gizi) ? atau makanan yang kalorinya rendah (untuk diet) ?.

Jadi sebenarnya istilah yang lebih spesifik itu bisa disebut sebagai pangan fungsional. Pangan Fungsional adalah produk makanan yang memiliki senyawa-senyawa biaoktif tertentu, bisa berupa vitamin, mineral, asam lemak essensial, serat pangan, senyawa fenolik dan juga bisa berupa probiotik (makanan yang mengandung bakteri baik bagi pencernaan). Dimana senyawa-senyawa bioaktif tersebut, memiliki fungsi/manfaat yang berbeda-beda bagi tubuh. Produk pangan fungsional ini merupakan produk yang biasa dikonsumsi sehari-hari, jadi beda dengan obat farmasi yang ada kententuan khusus mengonsumsi obatnya.

Baik kembali ke pertanyaan, jadi kalau saya ganti maksud pertanyaan menjadi "apakah minuman anggur merah memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh (sebagai pangan fungsional) ?

Jawabannya adalah bisa iya.

Saya pernah membaca jurnal review pangan fungsional mengenai probiotik, prebiotik dan sinbiotik yang sebanyak 26 halaman. Dimana jurnal tersebut mengatakan bahwa red wine termasuk pangan fungsional. Jurnal bisa didownload disini : https://link.researcher-app.com/NUfq 

Mengapa red wine termasuk pangan fungsional ?

adalah karena :

1. Termasuk produk pangan yang biasa dikonsumsi sehari-hari.
2. Mengandung senyawa bioaktif polifenol (epigallocatechin gallate, katekin, quercetin, katekin, cyanidin, dll) yang berfungsi sebagai antioksidan. Dimana antioksidan ini dapat mencegah terjadinya radikal bebas penyebab penyakit degeneratif (ex: diabetes, penyakit jantung,). Senyawa polifenol ini juga dapat menstimulasi pertumbuhan probiotik (bakteri baik), dan menghambat pertumbuhan bakteri jahat (patogen).
3. Mengandung juga asam lemak essensial, serat pangan tidak larut air, protein yang berguna untuk memperlancar sistem pencernaan dan terapi pencegahan penyakit cardiovaskular.

Jadi red wine bisa termasuk pangan fungsional (memiliki manfaat fisiologis bagi tubuh). Namun hal tersebut juga tergantung oleh kualitas produk red wine tersebut, khususnya adanya kandungan etanol pada red wine yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh baik fisik maupun mental.

Share this post